Topik 6: Rumah Pria Besar

Bismillahirrahmanirrahim

Kalau saya menyebut kalimat begini "Rumah pria besar". Atau "Rumah pria yang besar itu". Apa yang terbayang dalam pikiran Anda? Apakah yang besar itu? Apakah "Rumah" atau "Pria"nya?

Kalau saya tulis: Rumah pria yang besar, ada 2 kemungkinannya:
(Rumah pria) yang besar --> yang besar Rumahnya
Rumah (pria yang besar) --> yang besar Prianya.

Masalah-masalah spt ini sering muncul dalam ber-bahasa Indonesia. Tafsir kalimat jadi abu-abu, dan kabur.

Salah satu mu'jizat bahasa Arab (paling tidak menurut saya yang baru belajar ini) adalah, menjelaskan tafsir yang sebenarnya. Sehingga makna kalimat menjadi jelas, tidak abu-abu.

Ambil contoh yang tadi:


بيتُ الرجلِ العظيمِ


Baytur rajuli al-'adziimi --> Rumah (pria yang besar). Prianya yang besar, rumahnya bisa jadi kecil.

Tapi kalau saya tulis begini:


بيتُ الرجلِ العظيمُ


Baytur rajuli al-'adziimu --> (Rumah pria) yang besar. Yang besar adalah Rumahnya, prianya bisa jadi kecil.

Terlihat kan, bahwa dengan hanya merobah harokat ُ ِ maka kejelasan makna kalimat menjadi terang sekali. Berbeda dengan bahasa Indonesia kan?

Topik ini nanti dibahas pada bagian Mudhof. Insya Allah.

Posting Komentar