Topik 22: KKT I, dan KKT II

Bismillahirrahmanirrahim

Kita telah menyelesaikan bentuk KKT I. Dan dampak dari KKT I itu yaitu lahirnya pola DSK. Kita review sedikit ya.

KKT I, yaitu bentuk Kata Kerja Turunan I. Bentuk ini didapat dengan menambahkah Alif didepan. Contoh yang sering kita bawa adalah:

KKD (Kata Kerja Dasar): nazala, artinya turun. KKT I nya adalah anzala, artinya menurunkan. Perhatikan:

KKD نزل - nazala: turun
KKT I أنزل - anzala: menurunkan

Fungsi dari KKT I ini adalah membuat kata yang tidak perlu objek menjadi perlu objek. Ingat kembali, kata "turun" adalah kata kerja tidak perlu objek. "Saya turun". Tapi kata "menurunkan" perlu objek. "Saya menurunkan buku, dari rak dilantai 2". Kata "buku" adalah objek dari kata "menurunkan".

Kita flash-back lagi, bentuk KKT I ini dalam bentuk kata kerja lampau (KKL), sedangkan bentuk kata kerja sedang (KKS) nya berpola DSK.

Contohnya:
KKT I, bentuk KKL: أنزل - anzala: dia (telah) menurunkan
KKT I, bentuk KKS: ينزل - yunzilu : dia (sedang) menurunkan --> Pola DSK

Sekarang fokus kita adalah KKT II, yaitu bentuk Kata Kerja Turunan jenis ke dua.

KKT II

Bentuk ini adalah bentuk yang secara fungsi hampir sama dengan KKT I, yaitu menjadikan kata kerja yang tidak perlu objek menjadi objek. Contohnya di Al-Quran surat 2 ayat 97, yaitu kata nazzala, yang artinya sama dengan anzala yaitu menurunkan.

Jadi kata أنزل - anzala: menurunkan, dalam bentuk KKT I, bisa juga نزّل - nazzala: menurunkan, dalam bentuk KKT II.

Artinya sama, sama-sama menurunkan (sesuatu).

Demikianlah telah kita bahas sepintas bentuk KKT II. Ingat KKT II ini dibentuk dengan cukup mudah, yaitu, kata kerja dasar (KKD) 3 huruf, maka huruf kedua di tasydid.

Insya Allah akan kita lanjutkan topik ini...

Posting Komentar