Topik 78: Kalimat Pasif KKT 5

Bismillahirrahmanirrahim.

Para pembaca yang dirahmati Allah SWT. Mohon maaf karena satu dan lain hal frekuensi penulisan agak “slow” hehe… Kata salah seorang teman saya, Pak Herry Sudjono: “wah… lagi nyari inspirasi ya…” hehe… Sebenarnya bukan cari inspirasi, karena masih banyak materi di buku-buku bahasa Arab yang bisa diangkat disini untuk dibicarakan, termasuk membahas ayat-ayat Al-Quran. Akan tetapi yang sebenarnya terjadi adalah, saat ini saya merasa agak ”jenuh” untuk menulis. Tapi karena satu dan beberapa email minta saya nulis lagi, menambah semangat saya juga untuk terus menulis. Mungkin ini salah satu maksud mengapa di ayat-ayat AQ, menggunakan KKT 4, wa tawaashaw bil haqqi (tawaashaw, KKT 4 mendapat tambahan TA dan ALIF, yang artinya saling mengerjakan sesuatu). Wa tawaashaw (saling ”washi” – berwasiat), ya kita harus saling berwasiat, saling mengingatkan, saling memberi semangat, untuk tetap istiqomah dijalan kebaikan.

Oke baiklah. Karena hari ini adalah hari libur nasional memperingati Maulid Nabi besar Muhammad SAW, mari kita saling mengigatkan untuk senantiasa mengikuti uswatun hasanatun kita Rasulullah SAW. Ulama-ulama sholih mengingatkan kita untuk giat belajar bahasa Arab, sebagai pilar untuk mempertahankan kemurnian ajaran Islam. Dinasehatkan:
تعلموا اللغة العربية واعلموها الناس – ta’allamuu al-lughota al-arabiyyata wa ’allimuuhaa an-naasa
Pelajarilah bahasa Arab dan ajarkanlah kepada manusia.

Umar RA juga mengingatkan kita untuk belajar bahasa Al-Quran ini. Dia berkata:
تعلموا الغة العربية فإنها من دينكم – ta’allamuu al-lughata al-‘arabiyyata fainnahaa min diinikum
Pelajarilah bahasa Arab karena bahasa Arab itu bagian dari agamamu

Oke, baiklah kita segera mulai lanjutan pelajaran kita…

Aina washolnaa? (sudah sampai dimana kita kemaren?) Oh ya sudah bahas mengenai Kalimat Pasif. Tapi yang sudah kita bahas itu hanya kalimat pasif dari kata kerja 3 huruf asli. Contoh:

خلق الله الناس – kholaqo Allahu an-naasa (Allah menciptakan manusia)
خلق الناس – khuliqa an-naasu (Manusia diciptakan)

Kalau ada waktu insya Allah kita bisa bahas, ragam kalimat dari satu kalimat aktif menjadi 3 bagian:
1. Kalimat pasif
2. Kalimat berita tentang subject
3. Kalimat berita tentang object

Wah apa lagi nih… Gini Mas… Biar jelas, kita kasih contoh saja ya…

يفتح الموظف باب المكتبة صباحا – yaftahu al-muwazhzhofu baaba al-maktabati shobbaahan
Petugas itu membuka pintu perpustakaan pada pagi hari.

Oke kalimat diatas kalimat aktif kan? Oke... sekarang kita bisa membuat 3 macam kalimat dari kalimat diatas, yaitu:

يفتح باب المكتبة صباحا – yuftahu baabu al-maktabati shobbaahan.
Pintu perpustakaan dibuka pada pagi hari.

Itu kalimat pertama yang bisa kita buat. Sekarang kalimat ke dua, yang menjelaskan tentang subject. Siapa subjectnya : petugas. Ngapain dia? Membuka pintu.

الموظف فاتح – al-muwazzafu faathihun : petugas itu (adalah) orang yang membuka (pintu)

Kalimat ketiga yang kita bisa buat, adalah kalimat tentang object, yaitu pintu.

باب المكتبة مفتوح – baabu al-maktabati maftuuhun: pintu perpustakaan itu terbuka.

Terlihat kan bahwa dari satu kalimat aktif yang sempurna, kita bisa membuat 3 macam kalimat baru. Insya Allah kita akan latihan hal ini lagi di bagian-bagian lain.

Sekarang kita lihat hal yang sedikit lebih sukar. Apa itu?

Oke... Bagaimana membentuk kalimat pasif dari KKT 5. Oh ya KKT 5 itu adalah KKT dengan wazan تفعل – tafa’-‘ala.

Contohnya:

تفكر في – tafakkara fii : memikirkan

تفكر محمد في درسه – tafakkara muhammadun fii darsihi : Muhammad memikirkan pelajarannya.

Bagaimana pasifnya?

درسه تفكر في -darsuhu tufukkira fii : Pelajarannya dipikirkan.

Oke, apa yang bisa dipelajari? Insya Allah mudah. Yaitu, jika kita bertemu wazan KKT-5, maka urutan aktif pasif sbb:

تفعل – tafa’-‘ala (aktif)
تفعل – tufu’-‘ila (pasif)

Contoh lain:

تقدم الوالد أمام ولده – taqoddama al-waalidu amaama waladihi : Bapak itu berjalan mendahului anaknya.

Lihat KKT 5 nya: تقدم – taqoddama : berjalan mendahului

Jika dipasifkan, ingat ingat lagi wazannya: tufu’-‘ila, berarti taqoddama menjadi tuquddima. Sehingga kalimatnya menjadi:

تقدم الولد – tuquddima al-waladu : anak itu didahului.

Oke… Insya Allah mengerti ya… Kita akan lanjutkan lagi dengan topik lain, dengan masih membahas seputar kalimat pasif. Insya Allah.

Posting Komentar